Oleh : Yadi Supriyadi

Kalimat ini tidak asing lagi dalam pendegaran kita, bahkan didalam kehidupan kita sehari-sehari. Sekalipun dia seorang  pejabat, pengusaha ,pendidik,pelajar dan semua kalangan pasti akan merasakan apa namanya  Berkeluh-kesah”, bahkan dari kalangan para penghafal Al-Qur’an banyak yang mengeluhkan, baik karena tidak lancar, susah menghafal, kurang fokus, rindu  orang rumah, tidak cocok suasananya ataupun faktor lainnya.
          Karena itulah kita perlu belajar bahwasanya apa sih itu mengeluh ?,. sebenarnya mengeluh itu adalah sifat manusiawi sendiri yang Allah turunkan kepada makhluknya yaitu manusia agar selalu berkeluh kesah kepada Allah SWT. Maka dari itu sebagai seorang penghafal Al-quran hindari keluh-kesah kepada manusia,karena tanggapan disetiap orang pasti berbeda. Ada yang merespon dengan baik,ada juga menghina,ada juga mentertawakan apa yang kita keluhkan itu maka berhati-hati menyampaikan suatu keluhan itu agar apa kita sampaikan ditanggapi dan diberi saran ataupun motivasi agar beban yang dipikul sedikit berkurang dan lega apa yang kita rasakan itu sehingga menjadi semangat kembali dalam menghafal Al-quran secara sediakala. Oleh sebab itu didalam menjalan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-larangan itu tidak semudah membalik telapak tanggan,melainkan seperti menggengam bara api ketika dilepaskan, menjadi hilang dan ketika digenggam maka menjadi panas sehingga janji Allah baginya adalah surga.
Allah SWT berfirman dalam surat yusuf ayat 86
قَالَ إِنَّمَآ أَشْكُوا۟ بَثِّى وَحُزْنِىٓ إِلَى ٱللَّهِ 
Artinya : dia (ya’qub) menjawab  "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku ( Q.S. Yusuf :86)
Dalam ayat di atas menjelaskan bahwa nabi ya’qub memberikan contoh dan pelajaran bagi kita agar ketika mengadukan sesuatu permasalahan hidup semuanya diserahkan langsung kepada yang memberikan masalah itu yaitu Allah SWT,karena tidak semua masalah yang kita hadapi ini bisa selesai karena kemampuan dan usaha kita melainkan kita harus memasrahkan diri,mengadukan semuanya hanya kepada Allah SWT, karena sebaik-baik mengadu dan keluh kesah hanya kepada Allah SWT semata.
Allah berfirman dalam surah Al Baqorah Ayat 186
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ 
Artinya :Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” [QS Al Baqarah: 186]
Dalam ayat di atas kita perhatikan bahwasanya,didalam al-quran yang biasa memakai usub soal tanya-jawab, biasanya setelah disebutkan pernyataan akan diikuti dengan kata-kata قُلْ (katakanlah) seperti dalam Al-baqoroh : 189,215,217,dan banyak lagi. Namun dalam ayat ini, Allah tidak menggunakan kata-kata قُلْ (katakanlah),namun langsung menjawabnya   ُجِيْب   ,,,,, فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ini menunjukkan bahwa kedekatan dan janji Allah itu benar-benar haq Allah berfirman

وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

Artinya  :

Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” [QS Qaf: 16]
Tentu saja kedekatan di sini adalah kedekatan ilmu,bukan dzat Allah.
Sebagaimana kesepakatan Ahlussunnah wal jamaah,sedangkan kedekatan Allah itu ada yaitu: kedekatan ilmu-Nya dan kedekatanya dengan orang yang beribadah dan berdoa kepada-Nya dengan pengkabulan pertolongan dan taufik (taisurul karimir rahman).Maka sesungguhnya ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu tidak sesuatupun yang samar baginya.
maka tidak perlu lagi mencari tempat –tempat curhat dan mengeluh problem kepada selain-Nya.karena “ Bukanlah Allah itu cukup untuk hamba-Nya “ ( Q.S. Az-zumar: 36)
Diriwayatkan bahwa dahulu dizaman salafi,segala perkara yang mereka hadapi kecil, ataupun besar,selalu diadukan kepada Allah atau sebagian riwayat,sampai tali sandal yang terputuspun diadukan kepada Allah.(diriwayatkan mutaquh’alaih )
Rasulullah sendiri mengajarkan kepada keponakannya yang masih kecil agar hanya meminta dan memohon kepada Allah “ jika kamu meminta ,mintalah kepada Allah ,jika minta pertolongan,mintalah  pertolongan kepada Allah “ ( Riwayat Tirmizdi beliau berkomentar “ ( hadits hasan shahih )” jika anak kecil saja diajarkan seperti itu. Bagaimana dengan yang lainnya ? Tentu lebih lagi. (H,R muslim)
Inilah potret pendidikan rasulullah,yaitu menanamkan aqidah yang benar kepada umat-Nya sejak kecil agar terparti kuat disanubari orang tersebut ,dan pendidikan macam ini yang seharusnya ditiru oleh orangtua manapun.
Didalam menanamkan pembelajaran kepada anak-anak terlebih dahulu dengan memperkenalkan syariat agama Islam seperti yang rasulullah contohkan diatas agar ketika sudah tumbuh besar nanti menjadi kuat, dan tidak goyah ketika ada ujian melandanya sehingga seketika dia langsung meminta pertolongan bukan ke makhluk melainkan hanya kepada Allah SWT.
Karena itulah mengeluh ini bukan hanya tertuju kepada orangtua, guru, murid dan semua kalangan pasti akan mengalami hal ini, pertanyaanya adalah apakah kita akan terpaku kepada makluk atau kepada Allah ?
Oleh sebab itulah terlebih kepada seorang penghafal Al-quran, bahwasanya menghafal Al-quran adalah ibadah dan juga merupakan kallamullah  semua ayat-ayat-Nya langsung dari Allah swt dan juga ketika kita membaca satu huruf,menjadi satu kalimat, menjadi satu ayat,menjadi satu surah itu merupakan komunikasi antara hamba dan rabb, sehingga setiap kali dibacakan huruf saja, maka  Allah akan membalas dengan 10 x lipat. Apalagi ketika membaca dan diimbangi dengan menghafal,maka pahalanya Allah akan lipatkan.
Al-quran ketika dibacakan beberapa kali,meskipun surat-Nya hanya itu-itu saja. Maka tidak ada nama-Nya rasa bosen tidak seperti yang lainnya, justru akan meningkatankan keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya
Jadi ketika kita lagi susah menghafal dan susah masuk hafalanya, maka kita jangan berkeci hati atau bahkan mengeluhkan ketika sudah berusaha maksimal mengorban waktu, aktivitas dan mengurangi makan serta tidur, , justru dengan kondisi seperti itu kita harus bersyukur dan berhagia, karena dengan cara itulah agar kita selalu dekat dengan Allah dan juga agar agar yang kita baca dan hafal menjadikan ladang  pahala. Oleh karena itulah jangan pernah  mengeluh, sebab bisa merusak amal dan pahala kita lakukan itu.


Sekian dan terimakasih